Anwar Ibrahim mengatakan pemerintah Malaysia sering menjadikannya kambing hitam.
Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim menolak jika dirinya disebut dalang kerusuhan pada Sabtu pekan lalu di Kuala Lumpur. Dia mengatakan pemerintah Malaysia sering menjadikan dia kambing hitam karena mengalami ketakutan yang berlebihan alias fobia.
"Mereka fobia, apa saja masalah di Malaysia ditimpakan ke saya," kata Anwar kepadaVIVAnews.com, Minggu, 10 Juli 2011.
Dia mengatakan masalah di berbagai bidang sampai sengketa dengan Indonesia, selalu dia yang menjadi kambing hitamnya. Peristiwa ini, ujarnya, bukan sekali dua kali menimpa dirinya.
"Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?" kata Anwar.
Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dia bantah. "Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya juga dikatakan homoseksual, suka main perempuan," imbuhnya.
Seperti dilansir dari laman The Star, Perdana Menteri Najib Razak mengatakan Anwar Ibrahim mencoba menunggangi demonstrasi untuk mencari dukungan untuk pemilu berikutnya. Anwar, ujar Najib, mencoba segala cara untuk menjadi perdana menteri.
Anwar membantah hal ini. Dia mengatakan demonstrasi Sabtu pekan lalu bermaksud menuntut pemilu yang bersih, tidak ada hubungannya sama sekali dengan ambisi pribadinya. Mengenai pemilu, Anwar mengatakan pilihan ada di tangan rakyat, bukan mau pemerintah.
"Soal rakyat, ngapain dia harus halangi, terserah rakyat. Kalau mau menghalangi saya, apakah dia mesti curangi pemilu? Isu demonstrasi kemarin adalah pemilu yang bebas dan adil. Mau itu Anwar, Saleh, Ahmad, itu urusan rakyat mau pilih yang mana," tegas Anwar. (adi)
• VIVAnews
"Mereka fobia, apa saja masalah di Malaysia ditimpakan ke saya," kata Anwar kepadaVIVAnews.com, Minggu, 10 Juli 2011.
Dia mengatakan masalah di berbagai bidang sampai sengketa dengan Indonesia, selalu dia yang menjadi kambing hitamnya. Peristiwa ini, ujarnya, bukan sekali dua kali menimpa dirinya.
"Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?" kata Anwar.
Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dia bantah. "Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya juga dikatakan homoseksual, suka main perempuan," imbuhnya.
Seperti dilansir dari laman The Star, Perdana Menteri Najib Razak mengatakan Anwar Ibrahim mencoba menunggangi demonstrasi untuk mencari dukungan untuk pemilu berikutnya. Anwar, ujar Najib, mencoba segala cara untuk menjadi perdana menteri.
Anwar membantah hal ini. Dia mengatakan demonstrasi Sabtu pekan lalu bermaksud menuntut pemilu yang bersih, tidak ada hubungannya sama sekali dengan ambisi pribadinya. Mengenai pemilu, Anwar mengatakan pilihan ada di tangan rakyat, bukan mau pemerintah.
"Soal rakyat, ngapain dia harus halangi, terserah rakyat. Kalau mau menghalangi saya, apakah dia mesti curangi pemilu? Isu demonstrasi kemarin adalah pemilu yang bebas dan adil. Mau itu Anwar, Saleh, Ahmad, itu urusan rakyat mau pilih yang mana," tegas Anwar. (adi)
0 Comments:
Post a Comment
leave comment for this article...