Spanduk putih sepanjang tujuh meter bertulisan pesan perpisahan dibentangkan atlet-atlet TNI sambil mengitari Stadion Joao Havelange,Rio de Janeiro, Brasil,Minggu (24/7) waktu setempat atau Senin (25/7) waktu Indonesia. Pesan ditulis dalam bahasa Portugis berbunyi “Agredeco Amizade Dos Povos Brasileiros, Voces Estarao Sampre Em Meu Coracao”yang artinya “Terima kasih atas keramahtamahan masyarakat Brasil,Anda selalu ada di hati kami”.
Lewat spanduk itu,kontingen Indonesia berpamitan dari ajang Olimpiade Militer Dunia Ke-5. Ucapan disampaikan saat berlangsung upacara penutupan yang ditandai dengan penurunan bendera Dewan Olahraga Militer Internasional (CISM).
Bendera yang menjadi simbol tempat berlangsung acara empat tahunan itu selanjutnya diserahkan ke delegasi Korea Selatan,selaku tuan rumah pada penyelenggaraan Olimpiade Militer 2015 mendatang. Walaupun para pesertanya merupakan prajurit militer dari berbagai negara di belahan dunia,tidak ada kesan seram di sana.
“Olimpiade ini dapat membuktikan bahwa melalui olahraga,kehidupan damai di dunia bisa diwujudkan,”kata Komandan Kontingen TNI Brigjen TNI Doni Monardo. Mengambil tema Game for Peace,ajang multievent ini diikuti 22 negara peserta. Ribuan atlet membaur menjadi satu dan saling berangkulan dengan semangat persahabatan dan solidaritas sesama bangsa di dunia
Terima kasih Brasil,selamat berjumpa kembali di Olimpiade Militer Dunia Ke-6 di Korea Selatan 2015,”kata Doni. Ajang ini memberi pengalaman berarti bagi atletatlet TNI karena Indonesia baru pertama kali mengikuti olimpiade ini.Pada penampilan perdana,atlet-atlet Indonesia belum mampu berbuat banyak.
Indonesia hanya mampu mengungguli dua negara lain dari total 22 negara peserta. Walau berada di urutan 20, kontingen TNI tidak berkecil hati.Dengan semangat dan militansi yang tinggi,pada beberapa cabang olahraga, altet-atlet TNI memperlihatkan prestasi yang lumayan baik.
Pada cabang orienteering, TNI mendapat predikat sebagai the best fair play. Orienteering ini merupakan cabang olahraga baru bagi TNI.Bahkan,di tingkat nasional cabang ini belum memiliki wadah organisasinya. Olahraga ini merupakan perpaduan antara navigasi darat dan lari lintas alam. Pada cabang atletik,untuk kelas lari nomor 5.000 meter, SersanTNI Agus Prayogo berhasil menembus babak final bersama 13 pelari lain.
Meski berada di urutan tiga paling belakang dengan catatan waktu Agus 14:02:12 detik, dia berhasil mempertajam catatan waktunya kala tampil di kejuaraan atletik Asia di Kobe,Jepang.Sekaligus lebih baik dari rekor SEA Games yang dipegang pelari Malaysia Rahmat Chandar pada SEA Games 1997 dengan 14:08.
Menurut Kadispenum Puspen TNI Kolonel Cpl Minulyo Suprapto,secara umum penampilan para atlet TNI sudah maksimal dan sesuai dengan target yang diharapkan.“Hasil olimpiade ini masih didominasi oleh atlet-atlet militer dari negaranegara peserta lama. Sebut saja,Brasil,Italia,Prancis, Ukraina,Jerman,Polandia, China,Korea Selatan,Korea Utara,dan Kenya,”katanya.
Sementara,TNI baru menjadi anggota CISM pada awal tahun 2010 dan mengikuti olimpiade militer pertama kali. “Harus banyak belajar dari atlet-atlet militer negaranegara lain.Tapi,TNI juga patut bersyukur karena ternyata atlet-atletnya mampu mengikuti penampilan atlet-atlet militer negara lain,”paparnya sumber
Loading..
Sponsored By :GoogleAdsense.
0 Comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
leave comment for this article...