Ahad 27 November 2011 momentum penting bagi umat Islam. Hari itu awal 
penanggalan tahun hijriah, 1 Muharram 1433. Kenapa dinamakan tahun 
hijriah? Sebab, penetapan oleh Khalifah Umar bin Khattab, kala itu 
berdasarkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Yatsrib 
(Madinah).
 
 Peristiwa tersebut dipandang penting, karena hijrah bermakna 
perpindahan Nabi Muhammad saw bersama sebagian pengikut beliau dari 
Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan 
kaum kafir Quraisy di Makkah.
 
 Hijrah, juga bermakna berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu 
dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu 
(keselamatan, kebaikan dan sebagainya). Atau perubahan (sikap, tingkah 
laku dan sebagainya) ke arah yang lebih baik.
 
 Dengan demikian tahun hijriah, penanggalan dalam Islam itu berhubungan 
dengan hijrah atau berkenaan tarikh Islam yang dimulai dari ketika Nabi 
Muhammad saw bersama sebagian pengikut beliau berhijrah ke Madinah, dulu
 bernama Yatsrib. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, 2008).
 
 Pergantian tahun 1432 ke 1433, jadi wahana pemantapan pemahaman ajaran 
Islam bagi pemeluknya. Mengambil semangat hijrah yang dilakukan Nabi 
Muhammad saw bersama sebagian pengikut beliau, sudah sepantasnya bangkit
 semangat perubahan, baik sikap dan perilaku ke arah yang lebih baik 
lagi.
 
 Peristiwa hijrah sebagai tonggak permulaan tarikh Islam, tadi dimaknai 
kepindahan Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Madinah. Hijrah secara fisik
 itu, menjadi pusaka para rasul sebelum Nabi Muhammad saw, terbukti 
menjadi babak pendahuluan bagi kebangkitan perjuangan beliau.
 
 Secara nonfisik, hijrah bisa pula dimaknai berpindah, meninggalkan dan 
tidak mempedulikan lagi atau menjauhkan diri dari dosa. Semangat 
demikian ingin diaktualisasikan oleh muslimin dari berbagai aspek 
kehidupan, termasuk mengingat kembali betapa berat perjuangan Rasulullah
 saw pada zamannya.
 
 Kalau begitu sudah selayaknya pula, momentum pergantian tahun ini 
dijadikan wahana untuk mengevaluasi berbagai tindakan selama setahun 
berjalan, tidak sekadar peringatan apalagi seremonial belaka. Sesuai 
makna hijrah secara harfiah, ingin melakukan perubahan dalam semua aspek
 kehidupan.
 
 Semangat hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Yatsrib, kemudian 
ditetapkan awal penanggalan dalam Islam oleh khalifah kedua setelah Abu 
Bakar [sepeninggal Rasulullah saw], Umar ibn Khattab, menjadi pelajaran 
berharga bagi umat Islam di kurun sekarang dan generasi berikutnya. 
 
 Kendati latar belakang penetapan tahun hijriah, ingin memperkenalkan 
identitas keislaman [ketika itu Umar bin Khattab menerima surat jawaban 
atas surat khalifah sendiri yang tidak mencantumkan penanggalan], namun 
umat Islam dituntut melakukan perubahan dan perbaikan secara 
terus-menerus.
 
 Proses penetapan menanggalan dalam Islam itu, semula banyak usul yang 
disampaikan kepada Umar bin Khattab, misalnya ada yang menyarankan saat 
diangkatnya Nabi Muhammad saw menjadi Rasul, ada yang mengusulkan dari 
lahirnya Rasulullah saw, dan ada pula yang berpendapat dari kewafatan 
beliau.
 
 Yang lain menyarankan, penetapan awal penanggalan dalam Islam itu, 
momentum hijrah Nabi Muhammad saw dari Makkah ke Yatsrib. Peristiwa itu 
dipandang penting, karena hijrah merupakan titik balik dakwah, setelah 
13 tahun mengemban misi dakwah Islam di Makkah. (*)
Loading..
Sponsored By :GoogleAdsense.



 






0 Comments:
Post a Comment
leave comment for this article...